Anda butuh kitab-kitab kuning atau kitab Islam lainnya kunjungi Toko kitab kuning ini!

Pakaianmu Warna Hatimu

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bila melihat pada judul maka secara sepakat bisa dimengerti kalau jawabannya adalah relatif,semua jawaban akan lahir dari tiap pandangan jangkauan akalnya. Dengan demikian jawaban sebenarnya tidak akan pernah bisa ditemukan,sebab tidak ada standar sebagai sandaran penilaian. Inilah bukti kalau manusia kebanyakkan tidak mengerti dengan dirinya sendiri (masih termasuk juga saya).

Tapi tak mengapa,sebab tulisan ini hanya untuk latihan pikir saja,yang mungkin selama ini kita sudah banyak disibukan oleh aktivitas mengejar cita,sampai tak ada waktu untuk memeriksa diri,hingga sering keluar ucapan yang lahir dari pemahaman yang salah. Seperti ucapan "Apa salahku,kenapa aku harus begini?". Yang sesungguhnya itu bisa dimaknai,dirinya tidak bisa menemukan kesalahan sendiri sampai tak tahu kesalahan mana yang ia buat. Bingung mencari dalam memilih,di karenakan banyaknya pilihan yang harus dicari. Seperti orang yang banyak sekali pakaiannya,sering kali ia bingung mau pakai yang mana. Halnya juga ucapan "Apa salahku.....?",itu terlahir karena banyaknya salah........Ini sedikit dasar ulasan ini,untuk memahami bahwa kita tak paham dengan diri tapi seringkali mengaku bisa memahami orang lain....(padahal ini lebih tidak mungkin...).

Seperti ungkapan "Dia pakaian muslim tapi masih begitu..???!". Seolah berkata "Masih baik aku,meski berpakaian norak tapi masih baik". Kalau kita pikir baik dari sisi apa....?. Kok kamu begitu sih....?!.

Saya masih ingat ada ungkapan dari orang bodoh tapi mengaku pintar. Waktu itu saya ada di Jawa Barat,dan pada saat terjadi Gempa Bumi di Daerah Ciamis Selatan,maka banyak rumah yang roboh dan sebagian mengalami kerusakan parah dan cukup parah. Maka ada orang yang rumahnya tidak mengalami kerusakan berkata "Si Fulan itu kan orang taat agama tapi rumahnya ambruk terkena bencana,masih mending aku tak pernah Sholat tapi rumahku tak apa-apa! Berarti Allah tak sayang sama dia". (kurang lebih seperti itu ungkapannya). Coba anda renung pemahaman dan pemikiran macam apakah itu,padahal dia juga orang Islam. Apakah anda akan seperti itu...?. Dan masih banyak lagi gambaran-gambaran yang rusak tapi dianggapnya benar.

Baiklah kita kembali pada pakaian sebagai warna hati,agar mudah mari kita bagi warna hati jadi beberapa bagian;
1. Warna putih. (jarang)
Orang-orang yang teguh dengan pakaian peradabanya. Dan pastinya lagi bagi mereka yang meyakini agamanya maka aturan pakaian akan dijunjung sebagai peradabannya yang mutlak. Karena ia merasa itulah aturan Tuhannya yang harus diikuti/taati,demi untuk balasan baik kehidupan akhiratnya. Orang-orang seperti ini boleh anda anggap buta,tapi ingat mereka seperti orang buta yang dibimbing oleh orang yang tajam pandangannya,maka tidak akan dapat di jebak. Mereka berada pada bimbingan ZAT yang telah menciptakan mereka (ALLAH).

2. Warna Hitam. (banyak)
Orang-orang yang tahu peradaban namun ia tak mau tahu,bahkan membuat makar untuk merusak dan memusuhinya. Mereka yakin adanya akhirat namun tak mau mengakuinya.

3. Warna MeJiKuHiBiNiU (katakanlah gado-gado- tak jelas).{umumnya}.
Warna ini yang paling banyak,yang sebenarnya golongan ini hanyalah korban dari warna yang ke 2. Di jadikan alat rencana mereka. Maka golongan ini adalah rata-rata orang-orang yang tak punya keteguhan prinsip,sehingga ia memahami tingkah laku dan gaya hidup mengikuti warna tempat yang di injaknya,seperti melata Bunglon. Prinsip hidup dan gaya hidupnya terbentuk hanya dari hasil pencernaan akalnya semata yang sangat-sangat terbatas. Seperti ia punya pandangan,penciuman,pendengaran yang terbatas. Mereka menganggap itulah yang benar,padahal itulah yang diinginkan oleh golongan warna 2.

Kalau sekilas dipandang dari kacamata agama secara umum (tanpa mengarah pada agama tertentu) semuanya memberi aturan perdaban pakaian adalah sama,baik aturan untuk laki-laki atau aturan untuk perempuan. (ini bagi anda yang meyakini diri punya agama). Maka pakaian secara umum jadi tanda/ciri hati beragama benar.

Kalau dipandang sekilas dari pandangan peradaban adat,,kita semua pasti tahu setiap suku atau Ras memiliki pakaian khusus atau di kenal dengan pakaian adat,sebagai ciri bahwa ia punya adat dan peradaban adat.

Jadi bahasa singkatnya yang namanya peradaban atau masyarakat yang beradab ia akan memiliki ciri khusus peradabannya. Walau ada yang dibilang peradaban terbelakang,hingga pakaian khususnya malah tak karuan (sama tak berpakaian). Tapi setidaknya mereka punya sandaran peradaban mereka.

Warna ke 3 adalah orang-orang yang terjebak dan tersesat karena kekerasan hatinya,kebodohannya atau karena terhipnotis oleh olahan rencana warna 2. Kadang ia mengaku sebagai golongan orang yang punya keyakinan agama,namun ia hidup dengan aturan selainnya. Kadang mereka mendengar kalau ada agama,namun mereka tak tahu apa itu agama,maka ia mengikuti gaya warna 3,dan merasa begitulah hidup yang semestinya. Ketahuilah kulit buah adalah tandan buah yang benar,karena tak akan mungkin dapat anda temui buah apel berkulit pisang dan sebagainya.

Warna ke 3 adalah warna gaya hidup orang-orang yang mengaku hidup di era modern. Anda bisa melihat gaya hidup mereka bersandar kemana dan apa yang mereka kejar. Peradaban apa yang mereka anut..........

Dan di manakah Anda....?


ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين