Anda butuh kitab-kitab kuning atau kitab Islam lainnya kunjungi Toko kitab kuning ini!

Bahayannya Melalai-Lalaikan Hutang

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Sifat nafsu pada pada umumnya mau enak sendiri. Seperti halnya,tak mau harga diri sendiri dan keluarga dilecehkan,tapi sering tak menyadari kalau banyak tingkah langkahnya melecehkan orang lain. Seperti tak senang bila ada orang yang melena-lena membayar hutang padanya(itupun kalau mau memberi piutang),tapi sering dirinya tak memperhatikan pentingnya hutang dibayar pada orang lain.

Itulah pada umumnya manusia,kecuali orang yang berakal(Ulul Albab). Padahal apa bahayanya ....? 

Dari Muhammad bin Abdillah bin Jahsy r.huma menceritakan"Kami sedang duduk-duduk diserambi Masjid Nabawi yang ketika itu di sana diletakan beberapa jenazah,dan Rosuulullah Saw.duduk ditengah-tengah kami. Tiba-tiba beliau mengangkat pandanganya kearah langit,memandang keatas lalu menundukan pandanganya dan meletakan kedahinya (menunjukan kecemasan),maka beliau mengatakan,"Subhaanallah,Subhaanallah ! Peringatan keras tentang sesuatu telah diturunkan.

Muhammad bin Abdillah r.huma melanjutkan ceritanya: Kami tetap diam sepanjang hari dan malam itu,tetapi kami merasa tidak ada baiknya terus diam sampai pagi. 

Muhammad bin Abdillah r.huma melanjutkan,"Maka aku bertanya pada Rosulujah Saw.,"Peringatan keras tentang apa yang telah turun?" ,Rosulullah Saw menjawab"Tentang utang. Demi Zat yang jiwa Muhammad dalam genggamanNYA! Seandainya seseorang terbunuh (syahid)dijalan Allah,kemudian hidup lagi,kemudian terbunuh lagi dijalan Allah,kemudian hidup lagi sedangkan ia punya utang,niscaya ia tidak akan masuk Surga,sehingga utangnya dilunasi."(Hr.Ahmad V/289) ('Abdu)


ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين